Archive for 2011

Pasar Bringharjo

Jogja - Pasar Beringharjo adalah pasar tradisional yang terletak di Jl. Jend A. Yani Kawasan Malioboro, Yogyakarta. Pasar ini terkenal dengan koleksi dagangan batik, baik yang berupa kain batik ataupun produk garmen batik lainnya seperti, daster, celana pendek, piyama dll. Lokasi pasar ini bersebelahan dengan museum sejarah Benteng Vredeburg dan berseberangan dengan Gedung Agung. Pasar ini terkenal sebagai salah satu tujuan wisata dan sekaligus merupakan pusat kegiatan perdagangan produk batik Yogyakarta.Nama pasar induk di kota Yogyakarta.


Pasar ini merupakan salah satu kelengkapan kota/keraton. Kelengkapan kota/keraton yang bercorak Islam di samping keraton dan pasar, di antaranya alun-alun, masjid agung, dan benteng.Pasar Beringharjo didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I. Pasar ini terletak di sebelah utara kompleks keraton. Nama Pasar Beringharjo diambilkan dari nama hutan Beringan, yakni hutan yang merupakan cikal bakal kota Yogyakarta. Di dalam hutan tersebut terdapat pedukuhan yang bernama Pacetokan yang merupakan tempat berdirinya Keraton Yogyakarta sekarang.Berdasarkan peta Keraton Yogyakarta tahun 1765 letak pasar tersebut menempati areal kosong yang merupakan tanah tegalan. Pada sekitar tegalan itu terdapat padukuhan-padukuhan. Lokasi pasar terletak di sebelah timur jalan yang menghubungkan keraton dengan Tugu Pal Putih (sekarang Tugu Yogya).

Pada tahun/abad itu pasar tersebut belum merupakan bangunan yang permanen, tetapi keletakannya memang sudah di lokasi itu.Sedangkan berdasarkan peta tahun 1876 sudah menampakkan bangunan pasar yang berupa los yang memanjang arah utara-selatan dengan jalan di sebelah baratnya (sekarang Jl. Malioboro-Jend. A. Yani). Pasar Beringharjo berada di sebelah utara benteng Belanda (Vredeburg), di sekitarnya terdapat pemukiman orang-orang Cina, Eropa, kantor, rumah residen, dan makam.Sampai saat ini Pasar Beringhgarjo telah mengalami pemugaran sebanyak dua kali. Yang pertama dilakukan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, yakni pada tahun 1929. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pemugaran Keraton Yogyakarta. Pemugaran yang kedua dilakukan pada tahun 1990 dan selesai untuk tahap pertama pada tahun 1993.

Pasar Beringharjo dilengkapi dengan pintu utama yang terletak di sebelah barat, tepat menghadap pada Jl. Jend. A. Yani. Pintu masuk utama ini berada pada bagian tengah kompleks pasar pada bangunan pasar sisi barat. Pada sisi kiri kanan pintu ini terdapat dua buah ruangan berukuran 2,5 x 3,5 m yang digunakan untuk tempat petugas pasar. Pintu utama ini berhubungan langsung dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus arah barat-timur. Lebar jalan utama di dalampasar ini kira-kira 2 meter dengan los-los terbuka di sisi kiri dan kanan. Di samping utama, terdapat pula pintu-pintu lain di bagian utara, timur, selatan dengan ukuran lebih kecil dibandingkan pintu utama.Letak Pasar BeringharjoSebelah utara berbatasan dengan Jl. Lor Pasar dan Kampung KetandanSebelah timur berbatasan dengan Jl. Sriwedani dan perluasan areal pasar sisi timurSebelah selatan berbatasan dengan Jl. Pabringan dan Benteng VredeburgSebelah barat berbatasan dengan Residentielaan (dipisahkan oleh Jl. Malioboro-Jend. A. Yani).

sumber :
www.wikipedia.org
www.tembi.org/keraton_yogja/beringharjo.htm


Posted in | Leave a comment

Apa itu EVDO ?

Jogja - Mungkin bagi pengguna modem CDMA, istilah EVDO sudah tidak asing lagi, karena itu modem - modem keluaran terbaru CDMA sudah menggunakan jaringan EVDO dalam layanannya, nah untuk mengetahui apa sih EVDO itu, saya coba cari-cari informasi tentang jaringan EVDO.


nah ini dia ketemu juga :

Menurut Mbah Wiki :

EVDO, juga dikenal dengan EV-DO, 1xEvDO dan 1xEV-DO merupakan sebuah standart pada wireless broadband berkecepatan tinggi. EVDO adalah singkatan dari "Evolution, Data Only" atau "Evolution, Data optimized". Istilah resminya dikeluarkan oleh Assosiasi Industri Telekomunikasi yaitu CDMA2000, merupakan interface data berkecepatan tinggi pada media udara. EVDO satu dari dua macam standar utama wireless Generasi ke-3 atau 3G. adapun standart yang lainnya adalah W-CDMA.

3G di desain untuk meningkatkan kecepatan data maupun voice dengan memanfaatkan jaringan telepon seluler yang telah ada. Dimana, kendala utama untuk menerapkan jaringan nirkabel berkecepatan tinggi adalah minimnya bandwidth, atau range frekuensi yang dapat dipakai. Dengan banyaknya frekuensi radio yang dapat ditekan/dirampingkan pada gelombang FM, maka tidak terlalu banyak data yang bisa memnfaatkan bandwidt tersebut. Nah.. Teknologi EVDO yang dikembangkan oleh Qualcomm ini dapat memecahkan masalah ini.

CDMA, Coded Division Multiple Access, menggunakan metode matematis untuk dapat melewatkan multiple wireless devices untuk mengirim data secara bersamaan pada frekuensi yang sama. Setiap perangkat, seperti telepon seluler, ditandai dengan tanda unik matematis. Tanda Unik tersebut diterapkan pada sinyal asli dan dikirim sebagai sinyal modified. Penerima juga menerapkan invers tanda matematika dari sinyal kirim untuk mendapatkan sinyal asli.

Jaringan Nirkabel dulunya memanfaatkan sebuah penghalang antara pengirim dan penerima, seperti kebanyakan telepon tradisional. EVDO, sebagai penggantinya mengadopsi pendekatan yang sama untuk untuk internet. IP, Internet Protocol, memecah data pada pecahan kecil yang kemudian disebut paket. Tiap paket dikirim secara independen terhadap Paket yang lain. Tentu hal ini akan mengirit bandwidth yang memungkinkan dipakai oleh perangkat lain; ketika tak ada percakapan telepon pastinya juga tidak ada paket yang lewat karena tidak ada paket yang dikirim. atau ketika sebuah web site diakses, tidak akan ada bandwidth yang dipakai sampai site tersebut mulai mengirim web pages.

Secara teori EVDO mampu melewatkan 2.4 megabits per second. Tentu saja ini lebih cepat dari DSL dan broadband cable yang ada. Pada sebuah video conference di Amerika, yang digunakan oleh seseorang yang berada didalam kendaraan pada kecepatan 60 mil/jam (90km/jam), sedangkan pada demo yang lain sebuah telepon dicoba dari sebuah bullet train yang bergerak melebihi 150 mil/jam (240 km/jam).

Kelebihan EVDO dibandingkan CDMA biasa, tentu lebih mengirit spektrum frekuensi dari regulator dan amat mahal pastinya, menurunkan biaya pengembangan dan memanfaatkan jaringan baru. di Amerika, EVDO dipakai oleh Verizon dan Sprint, di Korea Juga digunakan. Saat artikel ini dibuat EVDO tidak terlalu berpengaruh di pasar Eropa dan Sebagian besar Asia karena di Wilayah tersebut telah memilih 3G sebagai pilihan mereka. Namun Demikian di Indonesia telah ada beberapa operator yang memakai teknologi EVDO.


oh itu to evdo itu..

Posted in | Leave a comment

Gudeg oh Gudeg

Jogja- Ehm.. kalo kita menyebut gudeg.. pasti kita sudah tau bahwa itu merupakan makanan khas dari jogja dan mungkin makanan kuliner yang bener - benar menggoyang lidah.

nah menurut mbah wiki :

Gudeg (bahasa Jawa gudheg) adalah makanan khas Yogyakarta dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh),ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek.

Ada berbagai varian gudeg, antara lain:

Gudeg kering, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh kental, jauh lebih kental daripada santan pada masakan padang.

Gudeg basah, yaitu gudeg yang disajikan dengan areh encer.

Gudeg Solo, yaitu gudeg yang arehnya berwarna putih.

Nah ini cara membuatnya menurut mba Lisa Basuki :


Gudeg Nangka

Bahan :

12 btr telur rebus utuh (kupas kulitnya kalau ingin bumbunya lebih meresap)

1000 cc air kelapa (echa: nggak pakai, tapi pakai air + 1 sdt cuka)

1 kg nangka yg sedang tuanya (tidak terlalu muda dan tdk terlalu tua), potong-potong (echa: 3 kaleng)

8 – 10 lbr daun salam

5 – 8 iris lengkuas ½ x 8cm yg diiris menurut panjangnya

200 gr gula merah, iris halus

2000 cc santan dari 1 butir kelapa (echa: 1 liter santan kotak)

(echa: air teh untuk warna coklatnya)

Haluskan :

12 btr bawang merah

12 siung bawang putih

1 sdt ketumbar (echa: 1 sdm)

2 sdm garam (echa: 3 sdt)

Cara Membuat :

Tahap I

Karena memasaknya butuh waktu lama dan sampai cairannya mengering, maka gunakanlah panci beralas tebal.

Tata daun salam menutupi dasar panci, tata juga diatasnya irisan lengkuas (selain sebagai

penyedap, juga berfungsi sebagai alas masakan ini agar tidak hangus).

Campur bumbu halus dengan 500 cc air kelapa, aduk rata.

Masukkan berturut turut potongan nangka muda, telur rebus, gula merah, siram bumbu halus yang dicairkan dengan air kelapa.

Tambahkan air kelapa secukupnya sebatas tinggi nangka + telur tadi agar terenda.

Tutup panci rapat-rapat, masak diatas api sedang , tanpa dibuka tutupnya sekalipun selama kira-kira 2 jam.

Tahap II

Setelah 2 jam lihat apakah airnya sudah tinggal sedikit, angkat dulu telurnya dan sisihkan sementara agar tidak hancur.

Masukkan santan, aduk-aduk dengan sendok kayu sambil menghancurkan potongan nangka (jaga jangan sampai daun salam dan lengkuasnya terangkat . Pada tahap ini volume nangka menjadi kurleb separonya.

Masukkan kembali telurnya sampai sedikit terkubur dalam nangka.

Masak lagi dengan api kecil selama minimal 3 jam.

Aduk sesekali sampai santan habis.

Pada tahap II ini biasanya memasak sampai 7 jam pake kompor listrik dengan pengaturan api 1/2nya atau 300w agar terjaga kestabilan apinya, karena kalau pakai kompor gas, apinya suka mati karena diatur kecil sekali.

Hasilnya gudeg cantik berwarna coklat kemerahan dengan cairan yang sedikit dan kental.

Siramkan areh/ kuah opor ayam kental diatas gudeg nangka ini secukupnya pada saat dihidangkan.

Cara Membuat versi Echa (dengan panci tekan dan nangka kaleng):

Rebus nangka kaleng yang sudah dipotong-potong dengan panci tekan sesuai petunjuk panci. Matikan, sisihkan nangka dan sisa air rebusannya.

Susun daun salam di panci tekan.

Susun lengkuas.

Masukkan nangka rebus.

Tambahkan telur rebus yang sudah digurat-gurat dengan pisau.

Masukkan gula merah iris

Campur bumbu halus, garam, cuka, air sisa rebusan nangka, cuka, dan santan. Aduk rata, tuang ke dalam panci.

Tutup panci dan jerang di atas kompor. Untuk kompor listrik yang biasa di pakai di Jerman, saya setel di nomor 1

Masak kira-kira 1 jam. Matikan kompor. Dan tunggu sampai panci bisa dibuka. Aduk rata.

Tutup panci, dan masak kembali dengan api kecil selama kurang lebih 1 jam.

Pelengkap Gudeg: Bumbu Areh, Opor Ayam & Tahu, Sambal Goreng Krecek


perlu dicoba nih..


Posted in | Leave a comment

Condong Catur

Condong catur – Setelah sekitar 2 bulan merasakan udara, menginjakan kaki di wilayah ini, terbesit dalam benak.. ternyata saya sudah menjadi bagian kecil dari wilayah ini dan saya patut bertanggung jawab terhadap wilayah ini, ya minimal mengetahui tentang wilayah ini. so dengan keinginan kuat akhirnya saya cari info mengenai wilayah “ Condong Catur”

menurut mbah wiki :

Condongcatur adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kode Pos 55283. Sebelum tahun 1946, wilayah Desa Condongcatur yang sekarang ini ada, pada mulanya merupakan wilayah dari 4 (empat)kelurahan, masing-masing adalah: Kelurahan Manukan, Kelurahan Gejayan, Kelurahan Gorongan, Kelurahan Kentungan

Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946mengenai Pemerintah Kelurahan, maka 4 (empat) kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi 1 (satu) “ Kelurahan yang otonom” dengan nama Condongcatur yang secara resmi ditetapkan berdasarkan maklumat Nomor : 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan, Desa Condongcatur berdiri atau diresmikan pada tanggal 26 Desember 1946.

Terus batas wilayahnya

Utara : Desa Minomartani, Kec. Ngaglik

Timur : Desa Purwomartani, Kec. Kalasan

Selatan: Desa Caturtunggal, Kec. Depok

Barat : Desa Sinduadi, Kec. Mlati

nah ternyata Desa Condong catur tuh punya 10 Pendukuhan yaitu :

Tiyasan, Pondok, Sanggrahan, Manukan, Gorongan, Ngringin, Gempol, Joho, Gejayan, Pringwulung

oh begitu to cerita nya..

nah kebetulan saya berada di pedukuhan Gejayan..


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Condongcatur,_Depok,_Sleman

Posted in | Leave a comment

Apa Itu Web 2.0

Jogja - Pernahkah kita mendengar tentang web 2.0, ya mungkin di kalangan para pencita IT, web 2.0 juga sudah tidak asing lagi.. tetapi saya terhenyak setelah mendengar kembali dari salah satu dosen tentang web 2.0, say jadi terterik untuk mengetahui apa sih web 2.0 itu, so saya langsung cari-cari melalui ke Mbah Google, untuk meyakinkan dan untuk mengetahui lebih jelas apa itu web 2.0.. Setelah mencari-cari sayapun mencoba untuk menceritakan apa yang saya temukan di mbah google.. Begini Ceritanya ::

Menurut Wikipedia :
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O'Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004 merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O'Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.

Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web. Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:

"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut.


oh begitu to, tapi saya penasaran apa sih bedanya antara web 2.0 dengan pendahulunya..
sayapun kembali bertanya sama mbah google eh ternyata ketemu nih:

Secara singkat, ini ciri-ciri aplikasi Web 2.0 (diambil dari artikel What is Web 2.0):

  1. The Web as Platform
    Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Apa sih yang dimaksud dengan platform ? Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun.
    Kelebihannya jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi ini !
  2. Harnessing Collective Intelligence
    Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial sepertiEncarta ! Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita bisa menemukan “permata-permata” di Web gabungan hasil browsing dari ribuan orang. Blogosphere juga merupakan contoh kepandaian kolektif karena setiap orang bisa menulis blog-nya sendiri-sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling terkait satu sama lain di dalam otak kita.
  3. Data is the Next Intel Inside
    Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
  1. End of the Software Release Cycle
    Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang berbeda dengan aplikasi pada platform “lama” seperti Windows. Suatu aplikasi Windows biasanya dirilis setiap dua atau tiga tahun sekali, misalnya saja Microsoft Office yang memiliki versi 97, 2000, XP, dan 2003. Di lain pihak, aplikasi Web 2.0 selalu di-update terus-menerus karena sifatnya yang bukan lagi produk melainkan layanan. Google misalnya, selalu di-update data dan programnya tanpa perlu menunggu waktu-waktu tertentu.
  2. Lightweight Programming Models
    Aplikasi Web 2.0 menggunakan teknik-teknik pemrograman yang “ringan” seperti AJAX dan RSS. Ini memudahkan orang lain untuk memakai ulang layanan suatu aplikasi Web 2.0 guna membentuk layanan baru. Contohnya adalah Google Maps yang dengan mudah dapat digunakan orang lain untuk membentuk layanan baru. Sebagai hasilnya muncullah layanan-layanan seperti HousingMaps yang menggabungkan layanan Google Maps denganCraigslist. Layanan seperti ini, yang menggabungkan layanan dari aplikasi-aplikasi lainnya, dikenal dengan istilah mashup.
  3. Software Above the Level of a Single Device
    Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara terintegrasi melalui berbagai device. Contohnya adalah iTunes dari Apple yang berjalan secara terintegrasi mulai dari server Internet (dalam bentuk toko musik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diperkirakan akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya saja demo Bill Gates di CES 2006 menunjukkan integrasi antar device yang luar biasa (lihat post Consumer Electronic Show 2006).
  4. Rich User Experiences
    Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser. Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya adalahGmail, aplikasi email dari Google yang memiliki user interface revolusioner. Contoh lainnya lagi adalah Google Maps yang meskipun berjalan dalam browser namun bisa memberikan respons yang cepat saat pengguna menjelajahi peta.

Apakah suatu aplikasi harus memiliki ketujuh ciri-ciri ini untuk bisa disebut “Web 2.0″ ? Jawabannya adalah tidak. Namun semakin banyak ciri-ciri yang dimiliki berarti aplikasi itu semakin “Web 2.0″ ! Dan satu hal lagi, meskipun contoh-contoh yang diberikan di atas banyak berasal dari keluarga Google, tapi sebenarnya masih banyak aplikasi Web 2.0 yang lain. Di kesempatan lainnya kita akan melihat contoh aplikasi-aplikasi Web 2.0 yang sedang berkembang saat ini.

Oh gitu to.. ya sekarang sedikit lebih tau deh..

sumber:

Posted in | 1 Comment
Powered by Blogger.

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.